Pagucinews.com – Pembahasan dan pengesahan rancangan peraturan daerah (Raperda) Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten bengkulu utara tahun 2021.pemkab bengkulu utara meyakini hal ini sesuai dengan aturan yang di atur oleh peraturan perundang undangan pengelolahan dan keuangan daerah.
Undang undang 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah,juga sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 12 tahun 2020 tentang pengelolaan keuangan daerah dan peraturan menteri dalam negeri nomor 64 tahun 2020 tentang pedoman penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2021.
Dikatakan Pjs bupati, Dr H iskandar ZO,SH,M.Si, semua tahapan teresebut telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal, bahkan hal tersebut dapat dibuktikan dalam penyampaian dokumen pendukung yang tepat waktu.
Dimulai dengan penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS pada tanggal 14 juli 2020 dan penyampaian Raperda tentang APBD pada tanggal 14 september 2020
“Untuk tahapan penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS telah dilaksanakan sesuai jadwal dengan bukti yang jelas “ungkap Pjs Bupati BU.
Namun dalam perjalanannya, Pjs Bupati menjelaskan, dalam waktu yang diberikan oleh peraturan perundang undangan yang menyatakan 6 (enam) minggu setelah penyampaian rancangan KUA – PPAS tidak ada kesepakatan antara Badan anggaran DPRD kabupaten Bengkulu utara (BU) dan TAPD kabupaten bengkulu utara. Atas kondisi tersebut kabupaten Bengkulu utara menyampaikan Raperda tentang APBD pada tanggal 14 september 2020.
Adanya alokasi Transfer keuangan dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2021 dari kementerian keuangan, Banggar DPRD dan TAPD telah melakukan beberapa kali rapat yaitu tanggal 6 dan 13 November 2020, namun masih belum mendapatkan keputusan.
Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran untuk memenuhi penambahan anggaran DPRD untuk alokasi pokok pokok pikiran DPRD dan lainnya.
“Selain belum adanya keputusan antara Badan Anggaran DPRD BU dan TAPD kabupaten Bengkulu utara, keterbatasan Anggaran juga menjadi salah satu kendala ” tambah H Iskandar.
Selain itu, dikatakan Pjs Bupati Bengkulu Utara ini, ketidakhadiranya dalam pembahasan Perda tentang APBD lantaran jadwal yang diagendakan DPRD Bengkulu utara tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Menurutnya,jadwal yang tertera pada surat ketua DPRD Nomor 170/130.01/DPRD/BU/2020 tanggal 23 November 2020 perihal penyampaian jadwal kegiatan pemimpinan dan anggota DPRD Bengkulu Utara.
Di dalam nya tersebut, lampiran surat Menjadwalkan Rapat Paripurna DPRD Kabupaten BU dengan agenda penyampaian kata akhir fraksi terhadap rancangan Perda kabupaten Bengkulu Utara tentang APBD Kabupaten BU TA 2020 pada tanggal 7 desember 2020.
Merujuk pada pasal 20 peraturan pemerintah Nomor 12 tahun 2018 tentang pedoman penyusunan Tata tertib DPRD Provinsi, Kabupaten dan kota dan juga pasal 30 peraturan DPRD Kabupaten BU Nomor 1 Tahun 2019 tentang tata tertib DPRD, menyatakan jadwal pembahasan Perda tentang APBD sesuai dengan ketentuan perundang undangan yang mengatur mengenai pengelolaan keuangan daerah.
Lanjut Iskandar ,sementara peraturan perundang undangan mengenai pengelolaan keuangan daerah mewajibkan Kepala Daerah dan DPRD menyetujui bersama rancangan Perda tentang APBD paling lambat 1 bulan sebelum dimulainya tahun Anggaran setiap tahun.
“Hal ini sebagaimana diatur dalam pasal 312 ayat (1) undang undang 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah, pasal 106 ayat (1),peraturan pemerintah nomor 12 tahun 2020 tentang pengelolaan keuangan daerah dan peraturan Menteri dalam negeri nomor 64 tahun 2020 tentang pedoman penyusunan APBD tahun 2021.
Dimana berdasarkan aturan tersebut diatas dan konsultasi langsung kami dengan direktur Perencanaan Anggaran Daerah Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri RI, menyatakan hal ini sama, yakni intinya Kepala Daerah dan DPRD wajib menyetujui bersama rancangan Perda tentang APBD paling lambat 1(satu) bulan sebelum dimulanya tahun Anggaran setiap tahun “lanjutnya.
Ketidakhadiran Pjs Bupati Bengkulu utara pun telah dijelaskan melalui surat Bupati Nomor 903/4488/BPKAD tanggal 27 November 2020 dan berharap pihak DPRD bisa kembali menyesuaikan jadwal sesuai ketentuan paraturan perundang undangan.
Juga Pembkab Bengkulu utara juga masih sangat berharap pengesahan APBD tahun 2021 tetap melalui Perda yang sesuai dengan waktu yang diatur oleh ketentuan.
“Ini menjadi harapan kita bisa bersama pengesaha APBD di tahun 2021 mendatang tetap sesuai peraturan dan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan”,sampainya.
Hanya saja, jika hingga batas waktu yakni tanggal 30 November 2020,pukul 00.00 WIB masih belum mendapatakan persetujuan bersama dengan DPRD, maka penetapan APBD dengan peraturan Kepala Daerah sebagaimana kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang undangan akan diambil.
“Iya hal ini juga merupakan opsi terakhir untuk menjamin pelaksanaan APBD tepat waktu demi kepentingan masyarakat luas di Kabupaten Bengkulu Utara.Namun sebelum itu kami optimis pengesahan APBD tahun 2021 tetap tepat waktu sesuai apa yang telah dijadwalkan, “kata Bupati, Iskandar ZO(Adv)
Redaksi : Pagucinews