PAGUCINEWS.COM – Belakangan ini publik dihebohkan dengan kasus rabies yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Misalnya saja di Kalimantan Barat yang sudah menelan korban 11 orang. Terbaru yakni di Bali, seorang balita perempuan meninggal juga karena digigit anjing rabies.
Lantas, apa itu rabies? Apa ciri-ciri dan cara penanganannya? Dikutip dari postingan Kementerian Kesehatan RI di Instagram, berikut penjelasan selengkapnya.
Semakin maraknya kasus penularan rabies dari hewan kepada manusia, semakin membuat masyarakat resah, terlebih untuk mereka yang memiliki hewan peliharaan termasuk kucing.
Penyakit rabies merupakan penyakit infeksi virus mematikan yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi melalui gigitan langsung.
Jelas penyakit ini tidak bisa disepelekan, sebab dapat menyebabkan kematian baik yang menularkan maupun yang ketularan virus rabies.
Buat Anda yang memiliki hewan peliharaan kucing, sebaiknya kenali ciri-ciri kucing terkena rabies berikut ini:
1. Perubahan perilaku
Ciri-ciri pertama kucing terkena rabies yakni menunjukan perubahan perilaku yang ekstrim dan mendadak, hal ini patut diwaspadai sebab bisa menjadi salah satu (ciri) kucing rabies.
Contohnya kucing yang biasanya diam menjadi lebih bersemangat dan gelisah ataupun sebaliknya, kucing yang biasanya periang mendadak menjadi lemas dan penyendiri.
2. Gangguan saraf
Penyakit rabies bisa menyerang otak dan sistem saraf sehingga menimbulkan gejala yang berkaitan dengan gangguan tersebut.
Secara umum, kucing rabies akan menunjukan gejala berupa kejang-kejang atau susah bergerak. Gangguan saraf dan otak juga menyebabkan kucing tidak dapat mengenali manusia di sekitar, sehingga ia tidak dapa mengontrol perilakunya.
Ketika virus rabies sudah menyerang otak bisa menyebabkan kucing tersebut suka menggigit atau mencakar.
3. Air Liur Berlebih
Ciri-ciri kucing rabies selanjutnya yaitu air liur menetes berlebihan dari mulutnya, hal ini dikarenakan terjadi pelumpuhan otot-otot tenggorokan dan rahang akibat kerusakan pada saraf dan otak.
4. Kucing memakan sesuatu yang bukan merupakan makanannya.
5. Menjadi demam
7. Kucing takut dengan air
8. Susah menelan makanan menjadi sulit makan
9. Bereaksi tak wajar
10. Kucing akan terlihat kehausan
11. Pada tahap akhir kucing yang terkena rabies akan terlihat lumpuh
Salah satu tindakan untuk mencegah penularan rabies pada kucing di antaranya berikan vaksin rabies sejak kucing berusia 8 minggu.
Semakin rutin memeriksa kesehatan kucing, semakin sedikit kemungkinan kucing terkena virus rabies.
Asal penyakit rabies sendiri bermacam-macam, bisa dari lingkungan hingga satwa liar yang masuk pemukiman dan membawa virus.
Ada sejumlah ciri-ciri hewan peliharan khususnya anjing yang sudah terjangkit rabies. Berikut penjelasannya.
Tipe Ganas
– Suara menjadi parau.
– Tidak menurut perintah majikan.
– Menggigit dan menyerang apa saja yang bergerak/dijumpai.
– Lari tanpa tujuan.
– Lupa pulang.
– Berkelahi tak mau kalah.
– Ekor berada diantara dua paha.
– Kejang-kejang yang disusul kelumpuhan.
– Biasanya mati dalam 4-7 hari setelah gejala pertama muncul.
Tipe Tenang
– Bersembunyi di tempat gelap dan sejuk.
– Tidak mampu menelan.
– Mulut terbuka.
– Air liur berlebihan.
– Kejang-kejang berlangsung singkat bahkan sering tidak terlihat.
– Kelumpuhan.
– Kematian terjadi dalam waktu singkat.
Cara Penanganan Luka Gigitan Hewan yang Terjangkit Rabies
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk penanganan jika terkena dan terluka akibat gigitan hewan terjangkit rabies. Berikut tipsnya dikutip dari situs ayosehat.kemkes.go.id.
– Cuci luka gigitan secepatnya dengan sabun/deterjen pada air mengalir selama 15 menit lalu diberi antiseptik seperti obat merah dan sejenisnya.
– Segera pergi ke Rabies Center (Puskesmas atau Rumah Sakit) untuk dilakukan kembali pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) atau VAR dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai indikasi.
– Berikan Serum Anti Rabies (SAR) seusai indikasi penanganan luka gigitan sesegera mungkin setelah terpapar hewan rabies, efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian.
Cara Pencegahan Rabies
– Ikat dan atau kandangkan hewan penular rabies.
– Jika hewan penular rabies dibawa keluar rumah maka perlu dilengkapi pengaman mulut (dibrongsong).
– Vaksinasi hewan penular rabies secara berkala.
– Jika manusia terlanjur tergigit, lakukan cuci luka dengan sabun atau deterjen menggunakan air mengalir selama 15 menit sesegera mungkin oleh penderita atau keluarga lalu segera ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapat tatalaksana penanganan kasus gigitan hewan penular rabies sesuai prosedur.
– Untuk kelompok risiko tinggi tertular rabies seperti petugas laboratorium berhubungan dengan virus rabies, vaksinator, dokter/perawat yang merawat pasien rabies, dokter hewan dan setiap orang yang mempunyai potensi kontak langsung dengan hewan penular rabies dapat diberikan imunisasi/kekebalan terhadap virus rabies (Pre exposure Immunization).
Tips Waspada Rabies
– Ikat dan berikan kalung tanda kepemilikan untuk hewan peliharaan.
– Kandangkan anjing atau kucing peliharaan anda dan jangan diliarkan.
– Vaksinasikan anjing atau kucing peliharaan anda secara teratur ke dokter hewan terdekat.
– Hindari atau jangan terlalu dekat dengan anjing, kucing atau kera jika andaberada di wilayah-wilayah tertular rabies.
(Redaksi – Suliswan)