PAGUCINEWS.COM – Akhir-akhir ini, pelecehan seksual kerap kali terjadi tidak hanya pada wanita atau pria dewasa, namun anak-anak. Child grooming adalah salah satu kasus yang sering mencuat, namun orang tua masih belum terlalu peka dengan kasus ini.
Aksi child grooming dilakukan dengan modus pendekatan pedofilia kepada anak, dan sayangnya, sulit untuk mengidentifikasi child grooming karena pelaku menyembunyikan niat jahat dengan menjalin hubungan dan kepercayaan dengan korban (dan keluarga korban).
Baca Juga /Saham SM Entertaiment Anjlok Usai 3 Member Exo Akhiri Kontrak, Agensi Tidak Tinggal Diam
Dalam beberapa kasus, korban anak-anak tidak melaporkan pelecehan yang dialami kepada orang tua mereka. Oleh karena itu, ada baiknya orang tua selalu waspada akan tanda-tanda child grooming dan mengenali upaya pencegahannya.
Megenal Apa Itu Child Grooming
Child grooming dilakukan pelaku dengan menciptakan hubungan dalam waktu yang relatif lama (hitungan beberapa hari hingga bahkan tahun) dengan anak dan keluarganya dan membangun kepercayaan dengan mereka – dengan maksud untuk memanipulasi anak tersebut. Kepercayaan yang telah dibangun kemungkinan membuat orang tua tidak menyadari bahwa pelaku grooming memiliki maksud buruk.
Baca Juga /Jadwal Lengkap Liga 1 2023/2024, Persija Vs Psm Makassar Jadi Laga Pembuka
Pesatnya perkembangan teknologi juga memiliki peran dalam aksi ini. Child grooming dapat dilakukan secara langsung atau online. Saat dilakukan secara langsung, pelaku grooming biasanya berperilaku seperti orang yang ramah dan suka melakukan sesuatu yang menarik hati keluarga si anak. Sementara itu, di media sosial, pelaku cenderung berusaha berkenalan dengan korban dan memberikan pujian serta ajakan tertentu.
Tanda-Tanda Child Grooming
Perlu diketahui bahwa siapapun bisa jadi pelaku child grooming. Bahkan seseorang yang telah Anda percaya dan berada di sekitar anak Anda sehari-hari. Karena itu, Anda harus selalu waspada dengan tanda-tanda child grooming berikut ini:
– Suka memberikan pujian dan hadiah kepada anak tanpa alasan
– Suka berduaan dengan anak dan kerap memintanya untuk merahasiakan sesuatu
– Sering melakukan kontak fisik kepada anak (memeluk, mencium, memijat)
– Tertarik dengan kehidupan anak secara tidak wajar
Tips Mencegah Anak Dari Pelaku Child Grooming
Walaupun tampak seperti hubungan yang normal, tanda-tanda child grooming tidak bisa diabaikan. Orang tua harus selalu memperhatikan apakah ada sesuatu yang tidak wajar dengan anak Anda. Untuk mencegahnya, berikut ini adalah upaya yang dapat Anda lakukan:
– Mengajak anak untuk bercerita dan lebih terbuka tentang kesehariannya
– Mengetahui hubungan anak dengan orang dewasa di sekitarnya
– Melarang anak berduaan dengan orang asing atau orang dewasa selain orang tuanya –
– Menghubungi call centre SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) melalui telepon ke 129 atau WhatsApp 08111129129, sebuah layanan pengaduan masyarakat yang disediakan oleh – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk melaporkan tindakan kekerasan pada perempuan dan anak.
Contoh Kasus Child Grooming
Sejumlah kasus child grooming memang marak terjadi. Seperti dikutip dari berbagai sumber, berikut contoh kejadian child grooming di dunia:
1. Pria Ohio
Seorang pria asal Vandalia, Ohio Amerika Serikat mengaku bersalah lantaran telah menculik seorang anak di bawah umur.
Ia menggunakan komunikasi secara online (layanan intenet) untuk menjerat dan membujuk korban, demikian dikutip dari laman effinghamdailynews.com.
Ia merayu korban lewat media sosial guna melakukan pelanggaran seksual. Ia minta remaja di bawah umur itu untuk mengirim gambar organ seksnya.
Menurut Kantor Pengacara Negara Bagian Fayette, Austin Lewis (21) dihukum di Pengadilan Fayette oleh Hakim Kevin Parker selama satu tahun di penjara negara bagian Ohio.
Selain mengirim foto, ia juga membujuk korban agar bertemu dan melakukan aktivitas seksual.
2. Pria di Malaysia
Seorang ayah di Malaysia melapor ke polisi atas kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pria terhadap anaknya.
Dikutip dari laman The Star, pelaku yang berusia 36 tahun ditangkap setelah melakukan pelecehan seksual tehadap gadis di bawah umur.
Lebih dari 15 orang remaja dilecehkan lewat pesan singkat. Pria itu memburu target yang berusia 14 tahun di akun Facebook miliknya.
Seorang gadis sangat trauma sehingga dia tidak berani menggunakan ponselnya. Bahkan banyak korban yang tidak berani melaporkan kejadian ini lantaran takut.
Diketahui pria tersebut telah melakukan aksi tersebut sejak tahun 2003.
3. Pria di Australia
Seorang pria di Sydney, Australia diekstradisi dari Sydney ke Mackay setelah mendengar putusan dari Pengadilan Magistrates.
Pria tersebut menghadapi dakwaan terkait pelecehan seksual terhadap gadis berusia 13 tahun yang ia lecehkan selama empat bulan terakhir, demikian dikutip dari laman dailymercury.com.au.
Korban ia kenal lewat media sosial, dan sejumlah foto tidak senonoh korban bahkan ia distribusikan ke sejumlah pihak.
Brendan Smith selaku pihak dari kepolisian mendorong orang tua untuk waspada tentang keamanan dunia maya dan menyarankan mereka berbicara kepada anak-anak mereka tentang bahaya online.
Redaksi : Suliswan