Pagucinews.com – Lantaran Pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Ribuan Mahasiswa, OKP, Pelajar, buruh tani yang tergabung dalam Gerakan rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Yang ada di Provinsi Bengkulu mengepung gedung DPRD Provinsi Bengkulu.Kamis (8/10).
Ketua BEM Unib Fauzan Hanif dalam keterangan kepada awak media, menyampaikan aksi ini akan tetap berlanjut sampai kedaulatan rakyat benar-benar tuntas.
“Iya kita tetap mengawal, konsolidasi ulang untuk menyusun gerakan selanjutnya. Kebijakan ini akan kita kawal sampai benar-benar tuntas dan Omnibus Law dicabut dari republik ini,” terang Fauzan.
Hal ini juga di sampaikan Aktivis IMM Kelvin Aldo menyatakan aksi mahasiswa hari ini merupakan puncak atas lalainya pemerintah dalam melindungi hak-hak rakyat. Ia juga menyebut Omnibus Law hanya bagian kecil dari bentuk ketidakmampuan pemerintah dalam mensejahterakan rakyat.
“Ya Omnibus Law sudah sejak awal ditolak rakyat tapi DPR dan pemerintah justru ngebut untuk mengesahkan, ini sekaligus membuktikan bahwa di balik Omnibus Law Kerja perlu dicurigai diduga ada agenda terselubung yang harus kita bongkar. Hari ini kami dari Bengkulu bersuara demikian pula dengan teman-teman di daerah lain, kami ingin membangunkan mereka yang terlelap di atas penderitaan rakyat,” kata Kelvin.
Sementara itu, Kapolda Bengkulu Irjen Pol Teguh Sarwono dan Danrem 0401 Gamas Bengkulu Brijen TNI Yanuar Adil tampak turun langsung memastikan situasi aman dan tetap kondusif.
Juga Kapolda menyapa para peserta demo di tengah pandemi menghimbau agar tetap mematuhi dan mengedepankan protokol kesehatan,”kata Kapolda(*)
Redaksi : Pagucinews