PAGUCINEWS.COM – Mungkin pertanyaan ini sering sekali muncul di benak kita tentang anak kecil yang katanya bisa melihat hantu.
Karena sejauh ini sebagian orang bahkan ada yang mempercayai konon anak kecil memang memiliki kemampuan khusus untuk melihat hantu.
Baca Juga /Arti Mimpi Dikejar Hewan Buas Pertanda Sebuah Peringatan, Ini Penjelasannya
Lantas Benarkah Bayi Bisa Melihat Hantu?
Ada banyak pro kontra terkait kebenaran bayi bisa melihat hantu. Beberapa ahli berpendapat, bayi memang punya kemampuan untuk melihat hal-hal berbau spiritual seperti hantu.
Hal itu senada dengan anggapan dari Diane Gremmel, seorang psikis di Houston, Amerika Serikat, kepada Romper.
“Tidak semua bayi punya “kemampuan khusus” untuk bisa melihat hantu. Tapi, ada kalanya kemampuan tersebut hadir sendiri karena kepolosan mereka. Biasanya, bayi tidak pernah diberitahukan bisa melihat hantu atau tidak. Hal itu kemudian membuat pandangan mereka benar-benar murni, tidak ada filter batasan, yang membuat mereka justru semakin bisa melihat koneksi antara dunia spirit secara lebih dalam,” ujar Gremmel.
Hal itu juga yang kemudian membuat bayi cenderung bereaksi normal ketika melihat hantu. Walau tidak menutup kemungkinan si Kecil tetap akan menangis bila melihat hantu yang “usil” atau justru tertawa bahagia saat bertemu dengan hantu yang dianggapnya menyenangkan.
Tapi, keterangan dari Diane Gremmel hanya satu fakta saja, Ma. Ada tanggapan lain yang dirasa lebih bisa menjelaskan soal fenomena bayi bisa melihat hantu ini.
Kebenaran Bayi Bisa Melihat Hantu dari Kacamata Sains
Kemampuan bayi bisa melihat hantu beririsan dengan perkembangan indera penglihatan mereka. Saat masih belia, kemampuan melihat bayi hanya sekitar 380nm spektrum elektromagnetik. Bila diibaratkan, penglihatan mereka berada di kisaran sinar UV dan inframerah.
Seiring berkembangnya usia bayi, barulah indera penglihatan mereka makin berkembang seperti penglihatan orang dewasa; di ukuran 400nm-700nm spektrum elektromagnetik.
Para peneliti beranggapan, kecenderungan bayi melihat hantu biasa muncul saat ia baru bisa melihat di 380nm spektrum elektromagnetik.
Hantu maupun makhluk tidak kasat mata tersebut berwujud di spektrum sinar UV dan inframerah hingga akhirnya yang bisa melihatnya hanyalah bayi.
Anggapan tersebut senada dengan hasil penelitian yang dilaporkan oleh Scientific American yang menyebut anak bayi bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang dewasa.
“Saat bayi berusia sekitar 3-4 bulan, ia bisa melihat suatu hal yang tidak bisa dilihat oleh orang dewasa. Tapi, setelah ia berusia 5 bulan ke atas, kemampuan tersebut menghilang,” seperti dikutip dari laman Scientific American.
Alasan hilangnya kemampuan tersebut tentu beralasan. Bukan karena si Kecil tidak lagi sakti, atau indera keenamnya tertutup, melainkan karena otaknya semakin berkembang.
Perkembangan tersebut membuat ia semakin pandai memilah-milah informasi yang didapat dari penglihatannya. Persepsi yang ditanamkan oleh orang sekitar juga turut andil dalam perkembangan otaknya.
Persepsi akan membuat otaknya akan memproses hal yang sama dengan apa yang orang lain lihat.
Maka itu, bila Mama terus meyakinkan si Kecil kalau hantu benar ada, ia akan meyakininya. Namun, bila Mama mengatakan hal sebaliknya, otak ia akan memproses kalau hantu tidaklah nyata.
Pada akhirnya, kesimpulan soal benarkah bayi bisa melihat hantu benar-benar bergantung pada persepsi yang Mama percayai dan tanamkan pada si Kecil nantinya.
Kebenaran Bayi Bisa Melihat Hantu dari Kacamata Pakar Hikmah
Pakar Ilmu Hikmah dan Kebatinan, Abah Romdhoni mengungkap jawaban tentang pertanyaan apakah benar bahwasannya anak kecil, balita bahkan bayi bisa melihat hantu.
“Bisa jadi benar dan bisa jadi salah,” ujar Abah Romdhoni, seperti dilansir dari kanal Youtube Abah Romdhoni.
Kemudian Abah Romdhoni pun memberikan alasan dari jawabannya tersebut.
“Karena kemungkinan terjadi, kasus bayi atau anak kecil bisa melihat makhluk gaib itu 1 banding 10, mungkin ya 10 anak yang mengaku melihat itu hanya 1 yang benar-benar bisa melihat, termasuk bayi atau balita di kisaran 2 sampai 3 tahun,” kata Abah Romdhoni.
Beliau mengatakan tetapi untuk kepekaan batinnya masih sangat tinggi jadi hanya bisa merasakannya, mungkin di atas 4 tahun kepekaan batinnya itu akan sedikit demi sedikit memudar.
Abah Romdhoni juga memberikan jawaban tentang penyebab anak kecil yang mengaku melihat hantu.
“Itu kebanyakan karena sering menonton film horor, akibat sugesti dari orang-orang di sekitar lingkungan anak ini,” ucap Abah Romdhoni.
Dia menuturkan bahwa anak kecil akan gampang berimajinasi, kemudian karena keadaan seperti itulah anak kecil berimajinasi melihat hantu seakan-akan itu kenyataan.
Efek dari fenomena tersebut banyak sekali mulai dari trauma yang berkepanjangan sampai ada yang mengaku indigo disebabkan kadar imajinasinya sangat banyak.
Kemudian sang anak menjadi tidak percaya diri dan mudah takut.
Abah Romdhoni juga mengatakan bahwa dari 10 kasus terdapat 1 kasus yang memang benar-benar bisa melihat.
Lantas pertanyaannya, apakah ada efek sampingnya dari kemampuan sang anak tersebut?
“Jawabannya adalah ada, untuk yang ada efek sampingnya itu biasanya itu adalah anak yang mudah kesurupan, mudah sakit atau kalau orang Jawa itu bilang gampang sawanen atau sawanan,” ujar Abah Romdhoni.
Kemudian Abah Romdhoni memberikan solusi untuk anak yang mungkin mengaku melihat hantu karena berimajinasi.
“Sebaiknya hentikan menonton film atau tayangan horor, distop dulu untuk menakut-nakuti, berikan edukasi kalau hantu itu tidak ada, biar dia itu tau sendiri ada tidaknya kalau sudah dewasa,” kata Abah Romdhoni.
(Redaksi/Suliswan)