PAGUCINEWS.COM = Tercatat, Indonesia jadi salah satu negara yang memiliki angka kasus stunting tertinggi di dunia dengan angka prevalensi berada pada 24,4 persen di tahun 2021 atau satu dari empat anak Indonesia diperkirakan mengalami stunting.
Merespon isu tersebut, perusahaan jamu dan herbal PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa mendukung pencegahan stunting melalui program “Pentacome 1000+ To Stop Stunting And Create A Golden Generation”. Kegiatan itu merupakan program pendampingan mahasiswa berorientasi masyarakat untuk stunting tuntas generasi emas Indonesia maju.
Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dengan 70 persen komposisi penduduk Indonesia berada dalam usia produktif (15-64 tahun).
Oleh karena itu, diharapkan saat ini anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan baik sehingga bisa menjadi agen perubahan yang bisa memaksimalkan potensi pembangunan di berbagai bidang.
Namun, berbagai masalah bisa mengancam keadaan tersebut, salah satunya adalah stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang terjadi karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat yang hadir secara online mengatakan, program ini merupakan implementasi kerja sama dan Nota Kesepahaman antara PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa.
“Saya bilang program ini keren sekali. Saya justru mendapat ide ketika Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa mengajukan dan memberi kesempatan untuk ikut partisipasi,” kata Irwan di Kantor Sido Muncul, Jakarta Selatan,
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat memberikan bantuan Rp500 juta bagi penderita stunting di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali.
Redaksi : Suliswan
Sumber TribunNews.com