PAGUCINEWS.COM = Pernyataan SBY saat Rapimnas Partai Demokrat di tangapi oleh sekjen PDI Perjuangan Hasto dalam keterangan tertulisnya.
PDI Perjuangan ikut buka-bukaan soal kecurangan pemilu yang terjadi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal ini menanggapi pernyataan SBY saat Rapimnas Partai Demokrat. SBY mengaku dapat informasi ada tanda-tanda Pilpres 2024 bisa tidak jujur dan adil dan ada skenario jahat hanya ada dua pasangan capres dan cawapres.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai informasi tersebut sangat jauh dari yang dipikirkan oleh SBY.
Hasto menegaskan pemerintahan Jokowi tidak pernah berpikir untuk membuat skenario jahat untuk memuluskan Pilpres 2024. Termasuk membuat batasan pasangan Capres dan Cawapres di Pilpres 2024.
“Bisa tidaknya Demokrat bisa mencalonkan AHY dalam pilpres jangan dijadikan indikator sebagaimana tuduhan adanya skenario Pemerintahan Pak Jokowi untuk berbuat jahat dalam Pemilu. Pak Jokowi tidak pernah punya pikiran batil sebagaimana dituduhkan Pak SBY,” ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya.
Hasto juga mengkritisi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu bahwa selama 10 tahun Demokrat memimpin tidak pernah melakukan kecurangan Pemilu. Menurutnya hal ini sangat mudah dipatahkan.
Pertama soal daftar pemilih tetap (DPT). Di era kepemimpinan SBY manipulasi DPT bersifat sangat masif. Salah satu buktinya ada di Pacitan, kampung halaman SBY.
Kedua SBY mendorong liberalisasi politik melalui sistem pemilu daftar terbuka. Dengan berbagai manipulasi tersebut, Partai Demokrat mengalami kenaikan 300 persen
“Jaman Pak Harto saja tidak ada manipulasi DPT,” ujar Hasto.
Redaksi : Suliswan
(Sumber: KOMPAS.TV)