Pagucinews.com – Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Provinsi Bengkulu yang di ikuti 4 kabupaten tahun 2021 lokasi fokus ( lokus ) intervensi penurunan stunting secara terintegrasi Kabupaten Bengkulu Utara di tetapkan sebagai kabupaten terbaik dan juara bertahan 3 tahun berturut – turut konvergensi stunting.
Rapat penilaian di hadiri Wakil Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata,SE.M.Ap di dampingi kepala Bappelidbangda Ir.Suharto Handyani dan Kepala Dinas Kesehatan Syamsul Ma’arif, SKM,MKes.
Penilaian yang di lakukan tim panelis Kovergensi stunting yang terdiri dari unsur Bappeda,Dinkes,PUPR,PMD, Ketahanan Pangan dan poltekkes Kemenkes bertempat di ruang pemdaprov, di buka langsung oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Ada Empat Kabupaten, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur dalam penilaian Kabupaten bengkulu utara di tetapkan yang terbaik.
Atas keberhasilan ini Wakil Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata, SE, M.AP memaparkan progres Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Bengkulu Utara
Kabupaten Bengkulu Utara di kepemimpinan Bupati Ir. H. Mian dan Wakil Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata, SE, M.AP berhasil memborong seluruh kategori penghargaan penilaian kinerja intervensi penurunan stunting terintegrasi di Provinsi Bengkulu, yang meliputi kategori Kabupaten Paling Inspiratif.
Kabupaten Paling Inovatif, dan Kabupaten Paling Replikatif. Penilaian kinerja intervensi penurunan stunting terintegrasi tingkat Provinsi Bengkulu dilakukan dalam acara Rapat Kerja Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota Dalam Intervensi Penurunan Stunting.
“Iya penilaian kinerja intervensi penurunan stunting terintegrasi untuk menilai upaya Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menjalankan rencana aksi intervensi penurunan stunting terintegrasi,”kata Wabup Arie.
Sama halnya di sampaikan kepala Dinas Kesehatan Syamsul Maarif Atas prestasi yang diraih tersebut kinerja seluruh Tim Kabupaten yang merupakan lintas Organisasi Perangkat Daerah.
Untuk itu intervensi penurunan stunting terintegrasi berdasarkan pembinaan oleh Bupati dan wakil Bupati, kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting, dan reviu kinerja tahunan, sehingga pada akhirnya dapat menuai keberhasilan,”tutup Syamsul.(Adv)
Redaksi : Suliswan